15 Tempat Wisata Cirebon yang Paling Sering Dikunjungi: Dari Sejarah, Alam, hingga Kuliner

Halo, pembaca yang budiman. Pernahkah Anda mendengar orang menyebut Cirebon dengan julukan Kota Udang atau Kota Wali? Dua sebutan ini sudah cukup menggambarkan betapa beragamnya pesona kota kecil di jalur Pantura Jawa Barat ini. Udangnya mewakili hasil laut yang melimpah, sementara “wali” merujuk pada sejarah dakwah Islam yang begitu kental di tanah ini.

Cirebon tidak hanya menjadi kota perlintasan antara Jakarta, Bandung, dan Jawa Tengah. Ia punya pesona yang sering kali membuat orang betah berlama-lama. Ada keraton megah yang masih berdiri anggun, ada pantai dengan warna jingga saat matahari tenggelam, hingga kuliner khas yang entah kenapa selalu bikin rindu.

Nah, kalau Anda sedang mencari ide liburan atau sekadar ingin tahu “sebenarnya apa sih yang seru di Cirebon?”, mari saya ajak menelusuri 15 tempat wisata Cirebon yang paling sering dikunjungi. Siap-siap, ya, perjalanan ini mungkin membuat Anda tergoda untuk langsung memesan tiket atau menyewa mobil ke Cirebon setelah selesai membaca.

Wisata Sejarah & Religi

wisata cirebon yang terkenal
wisata cirebon yang terkenal

1. Keraton Kasepuhan

Mari kita mulai dari jantung sejarah Cirebon: Keraton Kasepuhan. Dibangun pada tahun 1529 oleh Sunan Gunung Jati, keraton ini bukan sekadar bangunan megah, melainkan saksi hidup perkembangan Islam di Jawa Barat. Saat pertama kali melangkahkan kaki ke halaman keraton, Anda akan disambut arsitektur yang unik: perpaduan budaya Jawa, Islam, Tiongkok, bahkan Eropa.

Keraton ini masih terawat dengan baik, lengkap dengan museum yang menyimpan kereta kencana Singa Barong—ikon yang sering jadi buruan foto wisatawan. Bagi Anda yang mencintai sejarah, berjalan di koridor keraton terasa seperti menelusuri waktu. Ada nuansa sakral sekaligus elegan, seolah setiap dinding ingin bercerita.

Selain itu, lokasinya sangat mudah dijangkau, dekat dari pusat kota. Jadi, kalau Anda berkunjung ke Cirebon, jangan lewatkan destinasi ini.

2. Keraton Kanoman

Beranjak sedikit, ada Keraton Kanoman. Dibangun pada abad ke-16, keraton ini merupakan pecahan dari Kasepuhan dan memiliki karakteristik tersendiri. Menariknya, hingga kini keturunan sultan masih menempati sebagian area keraton. Jadi, kunjungan ke sini seperti mengintip kehidupan bangsawan masa lalu yang masih berlanjut hingga sekarang.

Selain melihat arsitektur klasik, Anda juga bisa menikmati cerita-cerita tentang tradisi budaya Cirebon, termasuk perayaan Sekaten yang meriah setiap tahunnya. Kalau Anda datang pada saat yang tepat, suasana ini benar-benar akan membawa Anda lebih dekat dengan masyarakat setempat.

3. Keraton Kacirebonan

Keraton yang satu ini sering disebut sebagai “keraton kecil” dibandingkan dua lainnya. Namun, Keraton Kacirebonan tetap punya daya tarik sendiri. Tempat ini lebih tenang, tidak terlalu ramai pengunjung, sehingga cocok bagi Anda yang ingin menikmati sejarah dalam suasana yang lebih santai.

Meski ukurannya lebih sederhana, keraton ini tetap menyimpan benda pusaka, naskah kuno, dan kisah perjuangan rakyat Cirebon melawan penjajah. Rasanya seperti menemukan sisi lain dari sejarah yang mungkin jarang disentuh orang.

4. Makam Sunan Gunung Jati

Tidak lengkap bicara wisata Cirebon tanpa menyebut Makam Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo yang menyebarkan Islam di Jawa. Lokasinya berada di Gunung Sembung, sekitar 5 km dari pusat kota.

Suasana di sini begitu khidmat. Ribuan peziarah datang setiap minggu, bukan hanya dari Cirebon, tetapi juga dari luar kota. Tangga demi tangga menuju makam seolah mengajak pengunjung merenung. Jika Anda tertarik dengan wisata religi, tempat ini wajib masuk daftar. Selain berdoa, Anda juga bisa melihat arsitektur khas Tiongkok yang mewarnai area sekitar makam—sebuah bukti akulturasi budaya yang kental.


Wisata Alam

5. Goa Sunyaragi

Satu lagi ikon Cirebon yang unik: Goa Sunyaragi. Meski namanya goa, sebenarnya ini adalah taman air yang dibangun untuk tempat beristirahat dan meditasi para sultan. Bentuknya mirip labirin batu dengan gua-gua buatan yang saling terhubung.

Bayangkan, di zaman dulu sudah ada “resort” khusus bangsawan dengan desain yang begitu artistik. Saat Anda berjalan di lorong-lorong goa, ada perasaan magis sekaligus kagum pada kecerdasan arsitektur masa itu.

Oh ya, setiap malam tertentu biasanya ada pertunjukan seni di sini, menambah daya tariknya sebagai destinasi budaya sekaligus hiburan.

6. Pantai Kejawanan

pantai kejawanan
pantai kejawanan

Bagi pecinta laut, Pantai Kejawanan adalah destinasi yang wajib disambangi. Pantai ini terkenal dengan panorama matahari terbenam yang menawan. Saat senja tiba, langit berubah menjadi kanvas berwarna oranye keemasan yang memantul di air laut—benar-benar pemandangan yang membuat hati tenang.

Selain itu, pantai ini juga berfungsi sebagai pelabuhan nelayan. Jadi, Anda bisa melihat aktivitas warga lokal, dari kapal yang bersandar hingga hasil tangkapan segar yang dijual langsung. Rasanya lebih hidup dan otentik dibanding pantai yang hanya untuk wisata.

7. Hutan Mangrove Kejawanan

Masih di kawasan yang sama, ada Hutan Mangrove Kejawanan. Wisata ini tidak hanya menawarkan pemandangan hijau yang menyejukkan mata, tapi juga edukasi tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.

Berjalan di atas jembatan kayu yang membelah rimbunnya mangrove memberi pengalaman berbeda. Sesekali Anda akan mendengar kicauan burung atau melihat ikan-ikan kecil berenang di bawah. Bagi keluarga yang membawa anak, tempat ini bisa jadi wisata edukasi yang seru sekaligus bermanfaat.

8. Bukit Gronggong

bukit grongong
bukit grongong

Kalau Anda mencari suasana romantis, pergilah ke Bukit Gronggong. Lokasi ini terkenal sebagai tempat makan malam dengan pemandangan lampu kota Cirebon yang berkelip di bawah.

Bayangkan duduk di ketinggian, menikmati makanan hangat, ditemani angin malam, sambil memandang gemerlap kota. Banyak pasangan muda menjadikan tempat ini favorit untuk kencan, tapi jangan salah, keluarga pun betah menikmati atmosfernya.

9. Setu Patok

danau setupatok
danau setupatok

Terakhir di kategori alam, ada Setu Patok, sebuah danau alami di kaki Gunung Ciremai. Suasananya damai, jauh dari kebisingan kota. Anda bisa memancing, berperahu, atau sekadar duduk di tepi danau menikmati udara segar.

Jika datang pagi hari, kabut tipis yang menggantung di atas air memberikan kesan magis. Sementara sore hari, pantulan langit senja di permukaan danau menciptakan panorama indah yang sulit dilupakan.


Wisata Modern & Edukasi

10. Taman Sari Goa Sunyaragi

Selain area gua, Taman Sari Sunyaragi juga difungsikan sebagai tempat wisata edukasi. Banyak sekolah membawa siswanya ke sini untuk belajar tentang sejarah, budaya, sekaligus seni pertunjukan. Tempat ini sering menjadi panggung pertunjukan tari topeng Cirebon yang legendaris.

11. Waterland Ade Irma Suryani

Bagi keluarga dengan anak-anak, Waterland Ade Irma Suryani adalah pilihan tepat. Wahana air dengan seluncuran, kolam arus, dan area bermain anak membuat tempat ini selalu ramai. Ditambah lagi, lokasinya berada di tepi laut, jadi sambil berenang, Anda bisa menikmati pemandangan pantai.

12. Cirebon Waterland Taman Ade Irma

Meski namanya mirip, ini adalah kompleks wisata modern yang menawarkan lebih dari sekadar wahana air. Ada cottage di atas laut yang bisa disewa, restoran dengan menu laut segar, hingga spot foto kekinian. Cocok bagi wisatawan muda yang mencari kombinasi hiburan dan estetika.


Wisata Kuliner & Belanja

13. Pasar Kanoman

Kalau suka suasana pasar tradisional, datanglah ke Pasar Kanoman. Pasar ini bukan hanya tempat belanja, tapi juga destinasi budaya. Anda bisa menemukan segala macam barang: dari kebutuhan sehari-hari, rempah khas, hingga oleh-oleh unik.

Berjalan di lorong-lorong pasar ini terasa seperti kembali ke masa lalu, dengan aroma bumbu, suara pedagang, dan interaksi hangat masyarakat lokal.

14. Sentra Batik Trusmi

batik trusmi
batik trusmi

Bicara Cirebon tidak lengkap tanpa batik. Trusmi adalah sentra batik terbesar di kota ini. Motif batiknya khas: megamendung yang ikonik, penuh filosofi dan warna cerah.

Di sini, Anda bisa membeli batik siap pakai atau sekadar belajar bagaimana kain itu dibuat. Banyak toko juga menawarkan workshop singkat, di mana pengunjung bisa mencoba membatik sendiri. Seru, bukan?

15. Empal Gentong & Nasi Jamblang

empal gentong cirebon
empal genton cirebon

Dan akhirnya, mari kita akhiri daftar dengan kuliner. Dua hidangan yang wajib dicoba adalah Empal Gentong—daging sapi empuk dengan kuah gurih santan yang dimasak dalam gentong tanah liat—dan Nasi Jamblang, nasi bungkus daun jati dengan lauk beragam.

Anda bisa menemukannya di banyak tempat, tapi yang paling terkenal adalah Nasi Jamblang Mang Dul dan Empal Gentong Haji Apud. Rasanya? Jangan ditanya, sudah jadi legenda.

Tips Berwisata di Cirebon

  • Waktu terbaik: Musim kemarau (April–September), karena jalan-jalan akan lebih nyaman.
  • Transportasi: Lebih praktis sewa mobil, apalagi jika ingin mengunjungi banyak destinasi dalam sehari.
  • Akomodasi: Ada banyak hotel mulai dari kelas budget hingga berbintang, sebagian besar berada di pusat kota.

Kesimpulan

Cirebon mungkin terlihat sederhana dari luar, tapi kota ini menyimpan kejutan di setiap sudutnya. Dari keraton megah, pantai menawan, kuliner yang membuat nagih, hingga batik penuh makna.

Jadi, kalau suatu hari Anda bingung ingin liburan ke mana, ingatlah Cirebon. Kota ini tidak hanya menawarkan wisata, tapi juga pengalaman—perpaduan budaya, sejarah, dan rasa yang sulit ditemukan di tempat lain.


FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Bagaimana cara menuju Cirebon dari Jakarta?
Ada banyak pilihan: kereta api, bus, atau mobil pribadi. Dengan kereta cepat, perjalanan bisa ditempuh hanya 3 jam.

2. Apakah wisata di Cirebon cocok untuk keluarga?
Tentu saja. Ada destinasi edukasi, wisata alam, hingga kuliner yang ramah anak.

3. Berapa rata-rata biaya wisata di Cirebon?
Relatif terjangkau. Tiket masuk kebanyakan objek wisata di bawah Rp25.000.

4. Apa oleh-oleh khas Cirebon selain batik?
Kerupuk udang, sirup Tjampolay, terasi udang, hingga kue gapit.

5. Apakah ada wisata malam di Cirebon?
Ya, Anda bisa menikmati suasana Bukit Gronggong, kuliner malam, hingga nongkrong di alun-alun.

 

Share the Post:

Related Posts